Mereka bilang cinta ku hanya sebatas cinta yang terbentuk karena rasa kekaguman.
Lalu kukatakan pada mereka,
Apa yang patut untuk ku kagumi dari dia ?
Jika memang rasa ini muncul karena kekaguman, maka jelaskan padaku, dengan apa dia membuatku kagum ?
Kenapa rasa kagum itu baru muncul ?
Huh , mereka pun terdiam..
Mereka kembali berkelakar, bahwa aku mencintai nya hanya sebatas kenyamanan yang dia berikan.
lalu aku kembali membalas perkataan mereka, Bagaimana bisa rasa ini muncul karena rasa kenyamanan, ketika dia saja tak pernah memberikan rasa nyaman itu sendiri.
Mereka terdiam.
Dan sebelum keluar pernyataan pernyataan bodoh lagi, aku segera menjelaskan bahwa cintaku itu muncul tanpa alasan, cinta ini muncul dengan sendirinya , tak ada dorongan, alasan, ataupun hal yang lainnya yang membentuk cinta ini, cinta ini keluar begitu saja, bahkan aku sendiri pun awalnya tak sadar itu cinta, dulu aku berpikiran bodoh seperti kalian, bahwa yang kurasakan itu PASTI ada ALASANNYA, dan asal kalian tahu , berhari hari, setiap detik, menit, dan jam, aku memeras otak ini untuk mencari jawaban, kenapa bisa muncul rasa seperti ini, agar tahu caranya menghilangkan rasa yang tak mau pergi.
Asal kalian tahu, aku tersiksa, aku terkoyak, hancur, hanya karena tak bisa menemukan jawabannya, Aku begitu BODOH, karena tak mampu untuk mengetahui.
Dan pada akhirnya, aku berhenti untuk bertanya kepada otak ini, aku beralih kepada sang hati,
Aku bertanya kepadanya, apa alasan aku bisa merasakan rasa yang seperti ini ?
Aku berharap hati bisa menjawab pertanyaan ku, tapi ternyata dia hanya terdiam, berulang ulang kali aku bertanya, tapi yang ku dengar hanyalah sebuah keheningan, tak terdengar sekalipun hati ini mampu untuk menjawab.
Aku pun berhenti untuk bertanya, aku berhenti untuk mencari jawabannya.
Aku mencoba menerima rasa ini, walau dia muncul tanpa alasan, tanpa keterangan, dan tanpa pemberitahuan.
Dan akhirnya aku menemukan jawaban dari pertanyaan ku.
Aku menemukannya tepat dihadapan sosok yang membuat ku hampir gila, aku memandang wajahnya, dan disaat itu juga, aku mendengar suara bisikan dari hati dan otak, bisikan jawaban akan pertanyaan yang selama ini menggantung di pikiran ku, kalimat yang mampu meruntuhkan diriku, yang mampu membuatku gemetar ingin menumpahkan air mata..
Cintamu muncul tanpa alasan.
Sial, dan sejak itu aku tahu, yang dapat kulakukan hanyalah berdoa kepada sang pemilik hati, berdoa bukan untuk menyatukan hati ku dengan dia, tapi berdoa agar rasa yang timbul ini dihilangkan….
Karena aku tak sanggup jika nanti hatiku hancur sepenuhnya.
Asti.